Ibiza, Kota Seks Dimana Orang Lupa Mati
DI sebuah lepas pantai timur Spanyol terletak pulau Mediterania Ibiza yang begitu menjadi identik dengan matahari, pasir, dan klub dan seks—Barat, menyebutnya sebagai “Mekkah” untuk kaum hedonis yang terus mencari hidup dalam lingkaran syahwat semata.
Ibiza tak pernah tidur. Orang hanya terlelap ketika Shubuh sudah berdebum, dan matahari tengah naik di atas kepala. Selebihnya, dentuman musik dari satu klub ke klub lain. Ibiza tidak pernah tidur dan selalu berpesta, termasuk minum, menari dan seks (ya, itu juga).
Di siang hari ini adalah pulau yang tenang seolah tanpa dosa dan begitu santai dengan beberapa wisatawan yang lelah menyerap matahari di pantai berpakaian seadanya atau telanjang tanpa sehelai benangpun. Untuk setiap tamu, Ibiza menawarkan hidup mewah yang terbaik dengan restoran yang unggul, perahu wisata, dan sebuah villa yang mungkin paling mewah di dunia ini.
Ibiza sudah menjadi taman bermain selama berabad-abad dan terus menarik kerumunan besar setiap tahunnya. Sebuah klub di Ibiza biasanya penuh sesak dengan 3.000 orang pada satu lantai saja. Dan lihatlah, wilayah ini begitu berlimpah akan kebun-kebun anggur, kebun zaitun, hutan pinus dan pohon almond yang bersinar putih susu di bawah bulan purnama.
Semua sungai ada di sini. Maka tidak heran, jika dikatakan bahwa orang-orang datang ke Ibiza datang untuk menari, namun, tidak untuk mati. Tidak mengherankan, kemudian, bahwa dengan semua mitologi dan sejarah ini, apapun yang berhubungan dengan cinta dunia ada di Ibiza.
Hari ini, Ibiza menawarkan beberapa klub malam yang dianggap terbesar dan terbaik di planet ini. Di antaranya Pacha, Privilege, Amnesia, Space dan El Paradis, dan pada musim panas setiap malam Pacha akan meraup hingga $ 1,2 juta atau sekitar Rp 1 trilyun! Milyarder Rusia dan Syeikh Timur Tengah (?) sudi membayar $ 12.000 atau sekitar hanya untuk sebuah booth VIP. Kawanan pelacur Eropa Timur akan mengelilingi setiap ruangan.
Setiap waktu, petugas toilet akan mendapatkan tips kecil hanya untuk membersihkan sebuah bilik yang berisi tissue dan kondom. Bos Pacha Ricardo Urgell berkata kepada seorang pembuat film Austria Günter Schwaiger untuk film Ibiza Occident:
“Orang-orang memiliki masalah serius hari ini. Mereka ingin dikemas seperti ikan sarden, selain itu, mereka ogah. Sukses berarti tidak nyaman.
Sebelumnya, setiap pasangan mencari sudut untuk bisa berciuman atau untuk sebuah seks kilat. Sekarang, bisa dimana saja.”
Category:
0 comments:
Post a Comment